Terlintas – Unggulan teratas, Aryna Sabalenka, berhasil melangkah ke perempat final Miami Open setelah mengalahkan Danielle Collins, unggulan ke-14, dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam 18 menit. Pertandingan berakhir dengan skor 6-4, 6-4, yang memastikan langkah Sabalenka untuk mempertahankan gelarnya tetap terjaga.
Sepanjang pertandingan, dominasi penuh ditunjukkan oleh Sabalenka. Ia mencatatkan 23 pukulan winner, termasuk tujuh ace, yang membuat Collins sulit mengembangkan permainannya. Di sisi lain, Collins melakukan 30 kesalahan sendiri, sementara Sabalenka hanya melakukan 12 kesalahan, menjadikannya sebagai pemain yang lebih konsisten dalam pertandingan ini.
Dalam wawancaranya yang dikutip oleh WTA pada hari Selasa, Sabalenka menyebutkan bahwa performanya di Australian Open sebelumnya kurang maksimal, terutama dalam hal servis. Setelah turnamen tersebut berakhir, ia dan timnya lebih banyak berlatih untuk memperbaiki pukulan servisnya agar dapat kembali tampil maksimal.
Petenis asal Belarusia itu juga menambahkan bahwa servis yang dilakukan saat menghadapi Collins dianggapnya cukup efektif. Ia merasa puas dengan peningkatan performanya dalam pertandingan ini dan menilai bahwa strategi servis yang diterapkannya telah berjalan dengan baik.
Dengan kemenangan ini, Sabalenka mencatatkan penampilan ketiganya di perempat final Miami Open sepanjang kariernya. Namun, dalam dua kesempatan sebelumnya, langkahnya terhenti sebelum mencapai semifinal. Pada tahun 2021, ia dikalahkan oleh Ashleigh Barty, sedangkan di edisi 2023, Sorana Cirstea menjadi penghalang bagi Sabalenka untuk melaju lebih jauh.
Di babak perempat final, lawan yang akan dihadapi oleh Sabalenka adalah Zheng Qinwen. Zheng berhasil menyingkirkan Ashlyn Krueger dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam 29 menit dengan skor 6-2, 7-6(3).
Rekor pertemuan antara Sabalenka dan Zheng sejauh ini menunjukkan dominasi Sabalenka. Dalam pertemuan sebelumnya, Sabalenka tidak pernah kehilangan satu set pun dari Zheng. Bahkan, dalam empat pertemuan mereka, Sabalenka hanya kehilangan 20 gim secara keseluruhan. Salah satu pertandingan mereka yang paling sengit terjadi di final Wuhan tahun lalu, ketika Sabalenka menang dengan skor 6-3, 5-7, 6-3.
Sementara itu, pola permainan Zheng di Miami Open tahun ini menunjukkan tren yang cukup konsisten. Hampir setiap pertandingan yang dimenanginya diawali dengan dominasi pada set pertama, diikuti dengan pertarungan yang lebih ketat di set kedua. Di babak kedua, Zheng menang atas Lauren Davis dengan skor 6-1, 7-5 setelah sempat unggul jauh di awal pertandingan. Tren serupa terjadi ketika ia menghadapi Taylor Townsend, di mana Zheng menang 6-1, 7-6(3).
Dalam pertarungannya melawan Krueger di babak 16 besar, Zheng sempat memegang kendali pertandingan dengan memenangkan tujuh gim berturut-turut dan memimpin 6-2, 3-0. Namun, Krueger berhasil bangkit dan mematahkan servis Zheng di set kedua, membuat pertandingan menjadi lebih sengit.
Meskipun mengalami tekanan, Zheng akhirnya mampu mengatasi perlawanan Krueger melalui tiebreak dan memastikan kemenangan. Kini, tantangan lebih besar menantinya di perempat final, di mana ia harus menghadapi Sabalenka yang memiliki rekor impresif dalam pertemuan mereka sebelumnya.
Dengan performa yang semakin meningkat, Sabalenka berpeluang besar untuk melangkah lebih jauh di turnamen ini. Namun, Zheng tentu akan memberikan perlawanan sengit guna menciptakan kejutan di Miami Open 2024.
More Stories
Dua Bocah di Serang Jadi Korban Penculikan Setelah Berkenalan Lewat Game Online
Bupati Yahukimo Bantah Isu Guru dan Tenaga Kesehatan dari TNI/Polri
53 Sekolah Rakyat Siap Diresmikan, Pemerintah Fokus pada Akses Pendidikan Merata