20 Mei 2025

Terlintas.com

Info Seputar Fakta Baru

Diskon Tarif Listrik 50 Persen Turunkan Inflasi, Realisasi Anggaran Capai Rp13,6 Triliun

Diskon Tarif Listrik 50 Persen Turunkan Inflasi, Realisasi Anggaran Capai Rp13,6 Triliun

Sumber: antaranews.com

Terlintas – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan melaporkan bahwa realisasi sementara anggaran untuk pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen pada Januari dan Februari 2025 telah mencapai Rp13,6 triliun. Kebijakan ini diambil untuk membantu masyarakat dalam menjaga daya beli serta menekan inflasi, terutama pada komponen harga yang diatur pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa anggaran tersebut telah dinikmati oleh 71,1 juta pelanggan pada Januari dan 64,8 juta pelanggan pada Februari. Ia juga menegaskan bahwa insentif ini berdampak langsung terhadap penurunan inflasi, khususnya dalam kategori harga yang diatur pemerintah atau administered price, sehingga inflasi nasional dapat tetap terkendali pada level yang rendah.

Selain itu, ia menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam melindungi daya beli masyarakat. Dengan terjaganya konsumsi rumah tangga, diharapkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus berjalan dengan stabil.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,09 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa deflasi tersebut menjadi yang pertama sejak terakhir kali terjadi pada Maret 2000.

Ia mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang menyebabkan deflasi pada Februari 2025 adalah pemberian diskon tarif listrik 50 persen bagi pelanggan PLN dengan daya 2.200 volt ampere (VA) atau lebih rendah. Insentif ini masuk dalam komponen harga yang diatur pemerintah, yang mengalami deflasi sebesar 9,02 persen yoy dan memberikan kontribusi sebesar 1,77 persen terhadap deflasi tahunan.

Sementara itu, dua komponen inflasi lainnya, yaitu inflasi inti dan inflasi volatile, masih menunjukkan kenaikan secara tahunan. Inflasi inti tercatat meningkat sebesar 2,48 persen yoy, yang menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih tetap terjaga meskipun terjadi deflasi secara keseluruhan.

Kebijakan diskon tarif listrik ini menunjukkan bagaimana intervensi pemerintah dalam sektor energi dapat berdampak langsung terhadap stabilitas ekonomi. Dengan daya beli yang masih terjaga, diharapkan konsumsi masyarakat tetap stabil sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terus berlanjut.