Terlintas – Lembaga Indonesia Beramal Soleh (IBS) kembali menyelenggarakan acara tahunan Ifthoria (Ifthor Ceria) pada 2025 dengan melibatkan 300 santri berprestasi di Kota Bandung. Acara yang digelar pada Minggu (23/3) ini bukan sekadar momen untuk berbuka puasa bersama, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya kesehatan mental bagi para santri.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan IBS, seperti Dewan Pembina IBS, Dea Sunarwan, serta CEO Amalsholeh Network, Irfansyah Riyanto. Dalam sambutannya, Dea Sunarwan menyampaikan harapan agar Ifthoria dapat terus menjadi sumber kebahagiaan bagi para santri. Ia mengungkapkan bahwa dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah santri yang mengikuti acara ini mengalami peningkatan signifikan. Pada Ifthoria 2024, hanya 100 santri yang berpartisipasi, sedangkan tahun ini jumlahnya mencapai 300 orang.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan IBS di bulan Ramadhan, Ifthoria 2025 mengusung semangat 5M, yakni Membahagiakan, Melayani, Menginspirasi, Mengedukasi, dan Memuliakan santri. Selama acara berlangsung, para santri tidak hanya mendapatkan santunan, tetapi juga diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan menarik seperti talkshow, penampilan seni, serta shalat Maghrib dan Isya berjamaah.
Dalam kesempatan ini, IBS juga bekerja sama dengan Deenay Style dalam menyalurkan santunan berupa uang tunai kepada seluruh santri yang hadir. Rani, selaku Manager Marketing Deenay Style, mengungkapkan harapannya agar perusahaannya dapat terus memberikan manfaat bagi banyak orang. Ia juga berharap agar Deenay tetap eksis dan semakin berkembang di masa mendatang.
Salah satu fokus utama dalam acara Ifthoria 2025 adalah edukasi kesehatan mental. Ilmia Amalia, seorang influencer sekaligus motivator hypnoparenting, diundang sebagai pembicara untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pola pikir yang sehat dan optimis. Dengan teknik afirmasi positif, ia mengajak para santri untuk membangun kepercayaan diri serta menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
Ketua Divisi Acara Ifthoria 2025, Rasyid, menekankan bahwa kesehatan mental merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan, terutama di bulan Ramadhan. Ia menjelaskan bahwa perubahan pola makan, rutinitas harian, serta dinamika sosial selama bulan suci sering kali mempengaruhi kondisi mental seseorang. Oleh karena itu, melalui acara ini, para santri diberikan wawasan mengenai cara mengelola perasaan cemas dan depresi agar tetap mampu menjalani Ramadhan dengan penuh semangat.
Para santri yang mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai pondok pesantren, seperti Pesantren Indonesia Berkah, Pesantren Al-Kasyaf, Ruuhul Qur’an Mumtaz, Pesantren Oase Qur’ani, Yayasan Hikmah Berkarya, serta Pondok Darul Amaanah.
Sebagai penutup, acara Ifthoria 2025 diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh CEO Amalsholeh Network, Irfansyah Riyanto. Doa tersebut dipanjatkan dengan harapan agar keberkahan Ramadhan senantiasa menyertai para santri dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini.
More Stories
Efisiensi APBN: Strategi Pemerintah dalam Memperkuat Keuangan Negara
Penangkapan Kontributor Film Pemenang Oscar: Ketegangan di Tepi Barat Memanas
Dinamika Politik Korsel: Kontroversi Pemakzulan PM Han dan Implikasinya bagi Presiden Yoon