Pemerintah Siapkan Deregulasi, Luhut Ajak Kamar Dagang Bahas Tantangan Investasi

Terlintas – Dalam upaya memperkuat iklim investasi di Indonesia, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan pertemuan dengan perwakilan berbagai kamar dagang, baik nasional maupun internasional. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas rencana deregulasi yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menarik lebih banyak investor.

Sejumlah kamar dagang yang turut hadir dalam diskusi tersebut mencakup American Chamber of Commerce (AmCham), British Chamber of Commerce (BritCham), Korean Chamber of Commerce (KoCham), serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Kehadiran berbagai perwakilan ini menunjukkan bahwa dunia usaha memiliki perhatian besar terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia.

Luhut menjelaskan bahwa pertemuan semacam ini bukan hanya sekadar agenda rutin, tetapi juga menjadi momen penting untuk memahami lebih dalam dinamika dunia usaha yang terus berkembang. Menurutnya, kepastian regulasi menjadi salah satu hal yang paling disoroti oleh para pelaku bisnis.

Dari diskusi yang berlangsung, diketahui bahwa ketidakpastian regulasi masih menjadi kendala utama bagi para investor. Berbagai perwakilan kamar dagang menyampaikan kekhawatiran mereka mengenai aturan yang sering berubah-ubah dan kurangnya sinkronisasi kebijakan antar-kementerian. Kondisi ini dinilai dapat menghambat rencana ekspansi bisnis dan investasi, baik bagi perusahaan baru maupun investor yang telah lama menanamkan modalnya di Indonesia.

Para pelaku usaha berharap agar regulasi yang diterapkan bisa lebih sederhana dan harmonis. Selain itu, kepastian hukum yang lebih kuat diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi dunia usaha dalam menjalankan bisnis jangka panjang.

Sebagai respons terhadap berbagai masukan tersebut, DEN akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian guna mengidentifikasi serta mengatasi berbagai hambatan investasi. Seluruh temuan yang diperoleh dari pertemuan ini nantinya akan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Dengan adanya laporan ini, diharapkan kebijakan strategis yang lebih efektif dapat segera dirumuskan.

Luhut menegaskan bahwa deregulasi menjadi kunci utama dalam proses transformasi ekonomi. Ia menilai bahwa jika aturan yang ada terlalu berbelit-belit, maka pertumbuhan ekonomi akan berjalan lebih lambat. Oleh karena itu, reformasi struktural menjadi salah satu prioritas utama yang harus segera dilakukan.

Menurutnya, pemerintah tidak hanya berupaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang menarik bagi investor, tetapi juga sebagai tempat yang memungkinkan dunia usaha berkembang dengan sehat dan berdaya saing tinggi. Regulasi yang lebih fleksibel diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi bisnis lokal maupun internasional untuk bertumbuh dan berkontribusi dalam perekonomian nasional.

Lebih lanjut, Luhut berharap bahwa pertemuan dengan perwakilan kamar dagang ini dapat memperkuat pemahaman bersama bahwa membangun ekonomi yang kokoh bukanlah tugas pemerintah semata. Dunia usaha, baik dari dalam maupun luar negeri, merupakan mitra strategis yang memiliki peran besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, kolaborasi yang erat antara pemerintah dan dunia usaha, keinginan untuk mendengar aspirasi pelaku bisnis, serta keberanian dalam melakukan reformasi merupakan kunci utama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih ramah investasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat terus tercapai, dan Indonesia semakin kompetitif di kancah global.