21 Mei 2025

Terlintas.com

Info Seputar Fakta Baru

RUPST BRI 2025: Perubahan Kepemimpinan dan Strategi Baru untuk Masa Depan

RUPST BRI 2025: Perubahan Kepemimpinan dan Strategi Baru untuk Masa Depan

Sumber: antaranews.com

Terlintas – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025. Dalam agenda tersebut, salah satu keputusan utama yang diambil adalah pergantian Direktur Utama. Hery Gunardi resmi ditunjuk untuk menggantikan Sunarso, yang telah memimpin BRI sejak 2019. Sunarso diberhentikan secara hormat, dan setelah rapat berakhir, ia menyampaikan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh BRI di masa mendatang.

Selain perubahan kepemimpinan, rapat ini juga menghasilkan keputusan penting lainnya, termasuk kebijakan pembagian dividen dan rencana pembelian kembali saham (buyback). BRI menyetujui payout ratio dividen sebesar 85 persen dari laba bersih tahun buku 2024, dengan total dividen yang dibagikan mencapai Rp51,73 triliun. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya, yaitu Rp48,10 triliun. Pada Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim senilai Rp20,33 triliun atau setara dengan Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan mencapai Rp31,40 triliun. Dari total dividen tunai yang dibagikan, negara sebagai pemegang saham mayoritas menerima Rp27,68 triliun, termasuk dividen interim yang telah diberikan sebelumnya sebesar Rp10,88 triliun. Sisanya akan dibagikan kepada pemegang saham lainnya secara proporsional sesuai dengan daftar pemegang saham pada tanggal pencatatan (recording date).

Selain pembagian dividen, RUPST juga menyetujui rencana buyback saham senilai maksimal Rp3 triliun. Langkah ini diambil sebagai strategi perusahaan dalam meningkatkan nilai pemegang saham serta mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan. Buyback akan dilakukan secara bertahap maupun sekaligus melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek dalam jangka waktu paling lama 12 bulan setelah rapat diselenggarakan.

Perubahan kepemimpinan dalam tubuh BRI juga menjadi sorotan utama dalam RUPST ini. Sebanyak 19 anggota komisaris dan direksi diberhentikan secara hormat, termasuk Sunarso. Sebagai gantinya, 16 nama baru disepakati untuk mengisi jajaran komisaris dan direksi, termasuk Hery Gunardi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Beberapa perubahan posisi lainnya juga terjadi, seperti Agus Noorsanto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan kini dialihkan menjadi Wakil Direktur Utama. Sementara itu, Ahmad Solichin Lutfiyanto yang sebelumnya Direktur Kepatuhan kini bertanggung jawab sebagai Direktur Human Capital & Compliance.

Dalam rapat ini juga disepakati perubahan nomenklatur jabatan dalam direksi BRI. Jabatan Direktur Kepatuhan digabung dengan Direktur Human Capital menjadi Direktur Human Capital & Compliance. Direktur Bisnis Konsumer mengalami perubahan nama menjadi Direktur Consumer Banking, sedangkan Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan kini disebut sebagai Direktur Corporate Banking. Direktur Bisnis Mikro berganti menjadi Direktur Micro, Direktur Keuangan diubah menjadi Direktur Finance & Strategy, serta Direktur Digital dan Teknologi Informasi kini menjadi Direktur Information Technology. Selain itu, Direktur Commercial, Small, and Medium Business berubah menjadi Direktur Commercial Banking, sementara Direktur Retail Funding and Distribution kini disebut Direktur Network dan Retail Funding. Dua nomenklatur baru yang diperkenalkan dalam RUPST kali ini adalah Direktur Treasury dan International Banking serta Direktur Operations.

Dengan berbagai perubahan ini, diharapkan BRI mampu terus berkembang dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan industri perbankan di masa depan. Kebijakan dividen yang besar mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, sementara langkah buyback saham menunjukkan strategi jangka panjang dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan investor. Perombakan kepemimpinan dan restrukturisasi jabatan yang dilakukan juga bertujuan untuk membawa BRI ke tingkat yang lebih tinggi dalam persaingan perbankan nasional maupun global.