20 Mei 2025

Terlintas.com

Info Seputar Fakta Baru

Serangan ke Gedung Palang Merah di Rafah: Militer Israel Akui Kesalahan

Serangan ke Gedung Palang Merah di Rafah: Militer Israel Akui Kesalahan

Sumber: antaranews.com

Terlintas – Militer Israel akhirnya mengakui bahwa pasukannya telah melakukan serangan terhadap sebuah gedung milik Palang Merah di Rafah, Gaza selatan, pada Senin (24/3) malam waktu setempat. Dalam sebuah pernyataan resmi, militer Israel menyebutkan bahwa pasukan mereka yang tengah beroperasi di wilayah tersebut menyerang gedung itu setelah mengidentifikasi adanya ancaman dan mencurigai keberadaan tersangka di dalamnya.

Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, gedung tersebut mengalami kerusakan ringan akibat serangan tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan awal, militer Israel menyadari bahwa identifikasi yang dilakukan ternyata keliru dan gedung yang menjadi sasaran serangan sebenarnya merupakan fasilitas milik Palang Merah. Mereka juga menambahkan bahwa insiden ini akan terus diselidiki untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kesalahan tersebut bisa terjadi.

Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden serupa menargetkan gedung milik PBB, yang menyebabkan seorang karyawan tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka. Sejak serangan militer Israel terhadap Gaza dimulai pada Oktober 2023, pekerja kemanusiaan dari berbagai organisasi telah berkali-kali menjadi korban serangan, meskipun mereka seharusnya mendapat perlindungan berdasarkan hukum internasional.

Dalam insiden terbaru ini, militer Israel mengklaim bahwa pasukan mereka tidak mengetahui bahwa gedung tersebut berafiliasi dengan Palang Merah. Namun, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) justru menegaskan bahwa kantor mereka di Rafah telah menjadi target proyektil eksplosif, meskipun gedung tersebut sudah ditandai dengan jelas dan informasi mengenai keberadaannya telah diberikan kepada semua pihak terkait.

Menurut ICRC, tidak ada staf mereka yang terluka dalam serangan tersebut, tetapi kejadian ini berdampak serius pada kemampuan organisasi untuk menjalankan operasi kemanusiaan di wilayah tersebut. Palang Merah juga mengecam keras serangan ini dan menekankan bahwa hukum humaniter internasional memberikan perlindungan khusus bagi tenaga medis, pekerja bantuan kemanusiaan, serta fasilitas yang digunakan untuk operasi kemanusiaan. Mereka menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam konflik wajib menghormati dan melindungi tenaga serta fasilitas kemanusiaan untuk memastikan bahwa bantuan tetap dapat diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

Di tengah situasi yang semakin memburuk, serangan udara mendadak kembali dilancarkan oleh militer Israel di Jalur Gaza pada 18 Maret lalu. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 730 orang dan melukai hampir 1.200 lainnya, meskipun saat itu masih berlaku kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah disepakati sejak Januari.

Sejak serangan dimulai pada Oktober 2023, jumlah korban jiwa akibat agresi militer Israel terus meningkat. Lebih dari 50.000 warga Palestina telah terbunuh, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 113.200 orang mengalami luka-luka akibat serangan yang terus berlanjut di Gaza.

Dengan meningkatnya jumlah korban serta semakin seringnya serangan terhadap fasilitas kemanusiaan, kecaman dari berbagai pihak pun semakin menguat. Insiden terbaru yang menargetkan Palang Merah menjadi bukti lain bahwa situasi di Gaza semakin genting, dan perlindungan bagi warga sipil serta tenaga kemanusiaan semakin dipertanyakan.