15 Mei 2025

Terlintas.com

Info Seputar Fakta Baru

Cuaca Ekstrem di Bali Sebabkan Kerugian Rp1,9 Miliar dan Empat Korban Jiwa

Cuaca Ekstrem di Bali Sebabkan Kerugian Rp1,9 Miliar dan Empat Korban Jiwa

Sumber: merdeka.com

Terlintas – Pulau Bali mengalami cuaca ekstrem yang berlangsung selama sepekan, dimulai dari 17 hingga 23 Maret 2025, sehingga berdampak signifikan pada kehidupan masyarakat dan infrastruktur. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, kerugian material yang ditimbulkan mencapai nilai sebesar Rp1,9 miliar. Selain itu, sebanyak empat orang tercatat meninggal dunia akibat dari bencana ini, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Informasi yang disampaikan oleh Sekretaris BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, menyebutkan bahwa data tersebut merupakan hasil rangkuman yang diperoleh dari BPBD Provinsi beserta BPBD kabupaten dan kota di seluruh wilayah Bali. Dilaporkan bahwa hujan deras dan angin kencang telah menjadi penyebab utama dari kerusakan yang terjadi. Dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada hari Senin (24/3), dinyatakan bahwa nilai kerusakan mencapai Rp1.938.500.000, dan dari insiden tersebut empat orang kehilangan nyawa serta tiga orang lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa tragis yang terjadi selama periode tersebut diantaranya adalah kejadian di Jalan Raya Kuta, Kabupaten Badung. Pada Sabtu (22/3) siang, sebuah mobil dihantam oleh tumbangnya pohon akibat hembusan angin kencang. Tumbangnya pohon itu menyebabkan seorang pengendara mobil kehilangan nyawa. Kejadian serupa juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Karangasem. Pada Rabu (19/3) sore, sebuah pohon yang tumbang karena angin kencang mengenai tiang listrik dan kemudian menimpa seorang pengendara sepeda motor. Akibat kecelakaan tersebut, pengendara tersebut dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Data yang dihimpun oleh BPBD menunjukkan bahwa cuaca ekstrem telah melanda tidak hanya satu atau dua daerah, melainkan menyebar ke 141 titik di seluruh Bali. Hujan lebat dan angin kencang telah terjadi di berbagai titik, mulai dari Kabupaten Jembrana, Buleleng, Bangli, Karangasem, Gianyar, Denpasar, Badung, Tabanan, hingga Klungkung. Penyebaran kejadian bencana ini mencerminkan betapa luasnya dampak yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu tersebut.

Selain kejadian akibat tumbangnya pohon, juga terdapat peristiwa tanah longsor yang terjadi di tiga lokasi, yaitu di Kabupaten Badung, Gianyar, dan Buleleng. Meski peristiwa tanah longsor tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka, kerusakan yang terjadi diperkirakan mencapai nilai sebesar Rp70.000.000. Kejadian tanah longsor ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian bencana yang menimpa Bali selama sepekan penuh, meskipun dampaknya tidak seberat kerusakan akibat hujan deras dan angin kencang.

Dalam upaya merespons situasi yang semakin genting, BPBD Provinsi Bali telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat. Imbauan tersebut menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di masa depan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang agar dapat meminimalisir dampak yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem. Upaya peningkatan kesiapsiagaan ini dianggap sangat krusial demi terwujudnya Bali yang tangguh bencana, yang pada gilirannya akan melindungi nyawa dan harta benda warga.

Langkah-langkah antisipatif telah diambil oleh pemerintah daerah dan BPBD dalam menghadapi potensi bencana yang semakin sering terjadi. Koordinasi antar instansi baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota terus ditingkatkan guna memastikan bahwa respons terhadap bencana berlangsung cepat dan tepat sasaran. Berbagai upaya penanganan dan mitigasi bencana telah dilakukan, mulai dari pendirian posko informasi, pelatihan tanggap darurat, hingga sosialisasi tentang tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Kesiapsiagaan yang ditingkatkan diharapkan dapat mengurangi dampak kerugian material serta korban jiwa di masa mendatang.

Kondisi cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan ini telah menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat Bali dan pemerintah daerah. Dengan segala kerugian yang ditimbulkan, diharapkan masyarakat dapat lebih sigap dalam menghadapi situasi serupa di masa depan. Pemerintah dan BPBD juga terus berupaya mengembangkan sistem peringatan dini dan meningkatkan koordinasi antar instansi sebagai bagian dari upaya bersama untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.