20 April 2025

Terlintas.com

Info Seputar Fakta Baru

Enam Kecamatan di Sragen Terendam Banjir Akibat Luapan Anak Sungai Bengawan Solo

Enam Kecamatan di Sragen Terendam Banjir Akibat Luapan Anak Sungai Bengawan Solo

Sumber: antaranews.com

Terlintas – Sejak Senin, 20 Januari, sejumlah wilayah di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dilaporkan terendam banjir akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo. Koordinator Public Safety Center (PSC) 119 Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini, menjelaskan bahwa enam kecamatan yang terdampak banjir tersebut adalah Kecamatan Sragen Kota, Sidoharjo, Tanon, Sukodono, Sambungmacan, Ngrampal, dan Jenar.

Udayanti menyebutkan bahwa banjir mulai terjadi pada sore hari tanggal 20 Januari dan merendam beberapa desa di kecamatan-kecamatan tersebut. Di Kecamatan Sragen Kota, genangan air terjadi di Dukuh Gabus RT 01 dan 02, Dukuh Tugu RT 01, 02, dan 03, serta Desa Tangkil. Ketinggian genangan air yang merendam jalan-jalan di daerah ini mencapai sekitar 20 sentimeter, dan sejumlah lahan pertanian juga ikut terendam.

Di Kecamatan Tanon, genangan air ditemukan di Dukuh Kalikobok RT 16 dan 17. Ketinggian air di Desa Tanon tercatat sekitar 100 sentimeter, sehingga akses jalan Tanon-Kalikobok sempat terhambat akibat ketinggian air yang cukup tinggi.

Kecamatan Sukodono juga mengalami genangan, terutama di Dukuh Weru RT 17 dan 18 serta Desa Juwok. Di daerah ini, ketinggian air bahkan sempat mencapai 150 sentimeter. Beberapa warga, termasuk seorang bayi, terpaksa dievakuasi ke rumah kerabat yang berada di sekitar Mondokan untuk menghindari banjir yang semakin meluas.

Selain itu, di Kecamatan Jenar, genangan air merendam beberapa wilayah seperti Dukuh Patoman RT 01, Dukuh Karang RT 02, dan Dukuh Tawang RT 03. Di wilayah-wilayah ini, ketinggian genangan air mencapai 150 sentimeter, menggenangi jalan dan perumahan warga. Namun, di beberapa bagian lainnya, seperti Dukuh Kakal RT 16 dan Dukuh Tawang RT 02 dan 03, ketinggian air tercatat sekitar 30 sentimeter. Sementara itu, di Dukuh Palangharjo RT 15, ketinggian air hanya mencapai sekitar 10 sentimeter.

Di Kecamatan Sidoharjo, genangan air juga terjadi, terutama di Dukuh Tambak RT 12 dan RT 13, serta Desa Sribit dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter.

Kecamatan Ngrampal turut mengalami banjir, terutama di Dukuh Klandungan RT 09, di mana jalan akses tergenang dengan ketinggian air sekitar 20 sentimeter. Di Kecamatan Sambungmacan, banjir melanda wilayah yang paling luas, mencakup beberapa dukuh di Desa Bedoro, Desa Cemeng, dan Kedungbanteng. Genangan air di wilayah ini mulai masuk ke pemukiman warga dan lahan pertanian sekitar pukul 20.00 WIB, dan berlanjut hingga Selasa pagi.

Udayanti menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi, dengan durasi antara 2 hingga 7 jam, mengakibatkan peningkatan volume air di sungai dan mengalir ke kampung serta pemukiman warga. Hal ini disebabkan oleh kondisi level Bengawan Solo yang cukup tinggi pada waktu itu.

Meskipun genangan air mulai surut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Triyono Putro, mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lebih lanjut. Selain itu, Triyono juga mengingatkan warga tentang kemungkinan terjadinya bencana alam lainnya seperti tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin, yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat di daerah tersebut.