Erupsi Gunung Ibu Maluku Utara, Masyarakat Dihimbau Waspada

Terlintas – Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami erupsi kembali pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.48 WIT. Letusan tersebut disertai dengan peluncuran laja pijar yang menjulang setinggi 200 meter di atas puncaknya. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, Richard Chaniago, dalam keterangannya menyebutkan bahwa kolom abu yang teramati saat itu memiliki ketinggian mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung.

Abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas cukup tebal dan condong ke arah barat. Erupsi ini tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 50 detik. Gunung Ibu, yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut, diperkirakan terus menunjukkan aktivitas tinggi.

Richard Chaniago juga menyampaikan bahwa kondisi Gunung Ibu saat ini berada pada Status Level IV atau Awas, yang menunjukkan potensi bahaya yang cukup tinggi. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar kawasan gunung dan pengunjung diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung. Selain itu, perluasan sektor yang mengarah ke bukaan kawah di bagian utara juga diharuskan berada pada jarak minimal 6 kilometer untuk menghindari bahaya yang lebih besar.

Di tengah erupsi yang terjadi, pihak berwenang juga mengingatkan warga tentang potensi hujan abu. Masyarakat yang sedang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk mengenakan masker dan kacamata guna menghindari paparan abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan. Richard menegaskan bahwa upaya ini penting dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari abu yang dihasilkan oleh letusan gunung.

Pos Pengamatan Gunung Ibu juga menghimbau agar masyarakat menjaga ketenangan dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas atau hoax yang beredar. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dan tetap waspada terhadap perkembangan selanjutnya. Keberadaan informasi yang akurat menjadi kunci dalam mengelola kondisi darurat yang ditimbulkan oleh erupsi gunung.

Lebih lanjut, pihak Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diharapkan untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu yang terletak di Desa Gam Ici. Melalui koordinasi yang intensif, diharapkan informasi terkait perkembangan aktivitas Gunung Ibu dapat disebarkan dengan cepat dan akurat, agar masyarakat dapat mengambil langkah-langkah antisipatif dengan tepat.

Dengan status waspada yang sedang berlaku, masyarakat diimbau untuk tidak panik namun tetap waspada terhadap perkembangan yang terjadi, serta memastikan keselamatan diri dan keluarga.