Terlintas – Kantor Media Tahanan yang berbasis di Gaza mengumumkan pada Sabtu, 18 Januari, bahwa mereka akan mempublikasikan daftar tahanan Palestina yang dijadwalkan untuk dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati dengan pihak Israel, daftar ini akan diumumkan sebelum setiap hari pertukaran dilakukan.
Menurut pernyataan dari Kantor Media Tahanan Gaza, publikasi daftar tahanan yang akan dibebaskan pada tahap pertama pertukaran merupakan keputusan yang sepenuhnya berada di bawah kewenangan otoritas Israel. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kesepakatan antar kedua pihak, pengumuman tersebut sepenuhnya ditentukan oleh pihak Israel.
Lebih lanjut, Kantor Media Tahanan Gaza menjelaskan bahwa mekanisme pembebasan akan disesuaikan dengan jumlah dan kategori tahanan yang akan dibebaskan. Proses ini akan berlangsung sepanjang tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati, yang dijadwalkan selama 42 hari. Setiap hari pertukaran akan diiringi dengan publikasi daftar tahanan yang akan dibebaskan, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam gencatan senjata tersebut.
Sebelumnya, pada Sabtu pagi, Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa gencatan senjata di Gaza akan mulai berlaku pada hari Minggu pukul 08.30 waktu setempat. Pengumuman ini menandai dimulainya implementasi kesepakatan gencatan senjata yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni Israel dan kelompok Palestina. Otoritas Kehakiman Israel telah mengeluarkan daftar yang mencakup 735 nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan, yang ditambahkan pada daftar sebelumnya yang mencakup 95 tahanan.
Namun, meskipun ada pengumuman ini, juru bicara Komisi Urusan Tahanan Palestina, Thaer Shreith, menyoroti adanya ketidaksesuaian dalam daftar awal yang diterbitkan oleh pihak Israel. Shreith mengungkapkan bahwa beberapa nama tahanan perempuan yang sebelumnya sudah dibebaskan tercantum kembali dalam daftar, dan rincian untuk 10 tahanan lainnya tidak lengkap. Menanggapi masalah ini, Shreith mendesak mediator dari Qatar dan Mesir untuk segera menangani ketidaksesuaian ini, karena hal tersebut dapat menciptakan kebingungan di kalangan publik Palestina serta keluarga para tahanan. Ia juga menegaskan bahwa pihak Israel tidak boleh membiarkan hal ini berlarut-larut tanpa penjelasan yang memadai.
Qatar, pada Rabu sebelumnya, mengumumkan bahwa mereka telah berhasil memediasi kesepakatan gencatan senjata yang akan dilaksanakan dalam tiga tahap untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan mematikan Israel di Jalur Gaza. Gencatan senjata ini diharapkan dapat membawa stabilitas di wilayah yang dilanda kekerasan ini, dengan kesepakatan yang dijadwalkan akan mulai berlaku pada hari Minggu.
Selain itu, menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 46.900 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, telah tewas akibat perang dan genosida yang dilakukan oleh pihak Israel sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, lebih dari 110.600 orang dilaporkan terluka dalam serangan tersebut, yang telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi warga sipil di Gaza.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida yang diajukan di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait dengan perang yang dilakukan di wilayah tersebut.
Dengan adanya kesepakatan gencatan senjata ini, diharapkan dapat tercipta ruang bagi proses rekonsiliasi dan pemulihan di Gaza. Namun, tantangan masih tetap besar, terutama terkait dengan implementasi pertukaran tahanan dan upaya penyelesaian masalah yang lebih luas. Ketidaksesuaian dalam daftar tahanan yang harus dibebaskan menjadi salah satu contoh dari banyak isu yang perlu diselesaikan untuk memastikan bahwa gencatan senjata ini benar-benar membawa dampak positif bagi rakyat Palestina.
More Stories
Donald Trump Dilantik Kembali Sebagai Presiden AS ke-47, Janjikan Perubahan Besar untuk Masa Depannya
KickFlip Resmi Debut dengan Album Perdana dan Video Musik “Mama Said”
Rans Simba Bogor Pecahkan Rekor dengan Kemenangan di Dewa United Arena