Indonesia Tunjukkan Komitmen Investasi Berkelanjutan di Ajang WEF 2025

Terlintas – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyatakan bahwa partisipasi Indonesia dalam ajang World Economic Forum (WEF) 2025 merupakan langkah strategis untuk memperkuat citra negara terkait investasi berkelanjutan. Rosan menambahkan bahwa Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari diskusi global terkait tantangan yang dihadapi bersama, dengan menunjukkan bahwa Indonesia telah mengadopsi prinsip keberlanjutan serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam berbagai sektor industri.

Pernyataan ini disampaikan Rosan dalam pertemuan yang berlangsung di Davos, Swiss, pada 20–24 Januari 2025, di mana Indonesia ikut serta dengan menghadirkan paviliun serta berperan sebagai pembicara utama. Indonesia, menurut Rosan, ingin menunjukkan bahwa negara ini adalah tempat yang tepat bagi investasi global, berkat kebijakan dan inovasi yang telah diterapkan dalam bidang keberlanjutan.

Selama sesi pertama diskusi panel di WEF yang bertajuk Industrial Clusters as Energy Pioneers, Rosan mengungkapkan pentingnya peran klaster industri dalam mempercepat pembangunan infrastruktur energi bersih. Ia menjelaskan bahwa klaster industri dapat menjadi laboratorium inovasi yang mendukung proyek-proyek transisi energi, yang diharapkan bisa memperkuat citra Indonesia dalam sektor energi terbarukan dan teknologi hijau. Diskusi tersebut menyoroti bagaimana klaster industri dapat mempercepat proses pengembangan dan penyebaran energi bersih, yang merupakan bagian penting dari komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan.

Di sisi lain, dalam sesi lainnya yang mengusung tema Country Strategy Dialogue on Indonesia, Menteri Rosan memaparkan beberapa strategi utama pengembangan ekonomi dan investasi Indonesia untuk tahun 2025. Fokus utama dalam strategi ini adalah hilirisasi investasi, digitalisasi ekonomi, dan ketahanan pangan, yang semua ini dinilai akan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Hal ini juga bertujuan untuk menarik lebih banyak investor global agar tertarik berinvestasi di sektor-sektor kunci yang memiliki potensi besar di Indonesia.

Selain mengikuti diskusi panel, Rosan juga menyatakan bahwa dirinya akan memanfaatkan kesempatan di WEF untuk bertemu dengan sejumlah investor global serta pejabat tingkat menteri dari berbagai negara. Ia menekankan bahwa pertemuan tersebut merupakan peluang besar untuk mempromosikan berbagai peluang investasi yang tersedia di Indonesia. Menurutnya, Davos menyediakan platform yang sangat strategis bagi Indonesia untuk berinteraksi dengan investor internasional yang memiliki visi serupa dalam mendorong investasi berkelanjutan.

“Indonesia siap untuk melangkah lebih jauh dengan menjalin hubungan lebih erat dengan investor global yang berbagi komitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Rosan. Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan memaksimalkan waktu yang ada di WEF untuk bertemu dengan sebanyak mungkin investor potensial, guna memperkenalkan berbagai peluang investasi yang ada di Indonesia dan memastikan bahwa negara ini tetap menjadi tujuan utama bagi investasi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai negara yang terus berupaya untuk menjaga keberlanjutan dalam setiap sektor pembangunan, Indonesia berharap agar partisipasinya di ajang WEF 2025 dapat memperkuat hubungan internasional serta memperluas cakupan investasi berkelanjutan, dengan harapan dapat mendukung upaya transisi energi dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.