20 Juni 2025

Terlintas.com

Info Seputar Fakta Baru

Kemenkes Deteksi 889 Ribu Kasus Tuberkulosis di Awal 2025, Target Eliminasi Masih Jadi Tantangan

Kemenkes Deteksi 889 Ribu Kasus Tuberkulosis di Awal 2025, Target Eliminasi Masih Jadi Tantangan

Sumber: antaranews.com

Terlintas – Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa hingga awal Maret 2025, sebanyak 889 ribu orang telah terdeteksi mengidap tuberkulosis (TB). Jumlah tersebut mewakili 81 persen dari target deteksi yang ditetapkan pada tahun 2024, yaitu sebanyak 1.092.000 orang.

Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, menjelaskan bahwa setiap tahun jumlah kasus TB yang terdeteksi dan menjalani pengobatan mengalami peningkatan. Dalam temu media yang digelar secara daring di Jakarta, ia menyampaikan bahwa pada 2023, target deteksi TB ditetapkan sebesar 1.060.000 kasus, dan realisasinya mencapai 77 persen atau sekitar 821.200 kasus. Dari jumlah tersebut, 88 persen atau 722.863 orang telah mendapatkan pengobatan.

Meskipun terdapat peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Ina menilai bahwa pencapaian ini masih menjadi tantangan besar dalam memenuhi target eliminasi TB. Ia menjelaskan bahwa target penemuan kasus yang ditetapkan adalah sebesar 90 persen, atau setara dengan 900.000 kasus.

Selain target penemuan kasus, Kementerian Kesehatan juga menetapkan target eliminasi lainnya, seperti keberhasilan pengobatan TB sensitif obat (TBSO) sebesar 90 persen dan TB resisten obat (TBRO) sebesar 80 persen pada 2024. Namun, realisasi pencapaian pengobatan TBSO baru mencapai 84 persen, sementara TBRO hanya 58 persen.

Dari segi notifikasi TB secara nasional, Ina menyampaikan bahwa angkanya telah mencapai 81 persen. Provinsi Banten mencatatkan angka tertinggi dengan 112 persen, sedangkan Papua Pegunungan menjadi wilayah dengan angka terendah, yakni 27 persen. Ia juga menyoroti program terapi pencegahan TBC (TPT) bagi kontak serumah pasien TB. Hingga saat ini, hanya Banten yang telah mencapai target dengan angka 67 persen, sementara sebagian besar provinsi masih mencatat pencapaian di bawah 29 persen.

Demi mencapai target global pada 2030, diharapkan insidensi TB dapat diturunkan hingga 65 kasus per 100 ribu penduduk. Saat ini, angka insidensi TB di Indonesia masih berada di angka 388 kasus per 100 ribu penduduk. Selain itu, cakupan pengobatan (treatment coverage) ditargetkan mencapai lebih dari 90 persen, dengan tingkat keberhasilan pengobatan (success rate) juga di atas 90 persen.

Untuk tahun 2025, sejumlah strategi percepatan eliminasi TB dalam Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) telah disiapkan. Target penemuan kasus ditetapkan minimal 981 ribu kasus, dengan tingkat inisiasi pengobatan mencapai 95 persen. Keberhasilan pengobatan juga ditargetkan meningkat, yakni 90 persen untuk TB sensitif obat dan 80 persen untuk TB resisten obat.

Dalam rangka merealisasikan target tersebut, berbagai inisiatif telah diterapkan, termasuk penggunaan X-ray dan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) guna memperluas deteksi kasus secara aktif. Selain itu, integrasi data TB dengan rumah sakit dan puskesmas juga dilakukan untuk meningkatkan pelaporan kasus. Upaya ini dianggap penting mengingat masih banyak kasus TB yang belum terlaporkan (underreported), sehingga dengan integrasi sistem, suspek TB dapat lebih cepat diidentifikasi dan ditangani.

Selain itu, pemerintah juga sedang merancang pemberian insentif bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dalam upaya meningkatkan temuan kasus TB. Inovasi lainnya yang sedang dikembangkan adalah regimen pengobatan TB yang lebih efisien, dengan memangkas durasi pengobatan dari 18 bulan menjadi hanya 6 bulan.

Di samping itu, vaksin TB terbaru sedang dalam tahap pengembangan dan ditargetkan selesai pada 2027. Fasilitas kesehatan khusus untuk menangani TB resisten obat dan TB sensitif obat juga direncanakan untuk diperluas. Tak hanya itu, partisipasi komunitas dalam edukasi dan pencegahan TB terus digalakkan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya menekan angka penyebaran penyakit ini.

Dengan langkah-langkah yang telah dirancang, diharapkan eliminasi TB di Indonesia dapat berjalan sesuai target, sehingga kasus TB dapat semakin berkurang dan masyarakat bisa mendapatkan akses pengobatan yang lebih efektif.