15 Mei 2025

Terlintas.com

Info Seputar Fakta Baru

Marco Rubio Dilantik Sebagai Menteri Luar Negeri AS, Awali Tugas di Tengah Krisis Global

Marco Rubio resmi menjadi Menteri Luar Negeri AS

Sumber: cnnindonesia.com

Terlintas – Senat Amerika Serikat memberikan persetujuan resmi kepada Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri pada Senin (20/1). Persetujuan ini menjadikannya pejabat pertama yang dikukuhkan dalam pemerintahan Donald Trump pada hari pelantikan sang presiden. Pemungutan suara dilakukan hanya beberapa jam setelah pelantikan Trump, dengan hasil yang bulat, yaitu 99-0.

Rubio akan menghadapi tantangan besar di tengah berbagai konflik global, seperti perang Rusia melawan Ukraina serta ketegangan yang terjadi di Gaza dan Lebanon yang melibatkan Israel. Sebagai seorang politisi yang telah lama dikenal, Rubio membawa pandangan yang tegas dan strategi yang dianggap selaras dengan kebijakan luar negeri Trump.

Rubio, yang kini berusia 53 tahun, pertama kali terpilih sebagai anggota Senat pada tahun 2010. Selama kariernya, ia dikenal karena pandangannya yang keras terhadap negara-negara seperti Iran, Kuba, Venezuela, dan China. Dalam beberapa tahun terakhir, Rubio menunjukkan dukungan penuh terhadap kebijakan luar negeri Trump, termasuk seruan untuk segera mengakhiri perang Rusia di Ukraina yang disebutnya telah mencapai kebuntuan dan membutuhkan solusi segera.

Sebagai pendukung kuat Israel, Rubio sering mengambil sikap garis keras dalam berbagai isu yang melibatkan negara tersebut. Awal tahun ini, ia menuduh Presiden Joe Biden menarik perhatian kelompok “anti-semit” di Partai Demokrat melalui kritik terhadap kebijakan Israel di Gaza. Rubio bahkan mendorong pemerintah untuk mencabut visa mahasiswa asing yang terlibat dalam protes pro-Palestina, dengan menyebut mereka simpatisan teroris.

Pada November lalu, Rubio kembali menjadi sorotan ketika ia menolak seruan untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Ia menyebut Hamas sebagai ancaman yang harus dihancurkan sepenuhnya oleh Israel. Dalam pernyataannya, Rubio mengatakan bahwa ia mendukung langkah Israel untuk menghancurkan setiap elemen Hamas yang dapat ditemukan.

Rubio juga memimpin upaya pelarangan aplikasi TikTok di AS, dengan alasan bahwa aplikasi tersebut dianggap menyebarkan propaganda pro-Hamas dan anti-Israel. Ia menilai TikTok sebagai ancaman serius bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

Ketegasan Rubio juga terlihat dalam tanggapannya terhadap serangan rudal Iran ke Israel pada bulan Oktober. Ia menyerukan agar Israel merespons serangan tersebut dengan tindakan tegas dan tidak proporsional. Selain itu, Rubio juga mendesak diberlakukannya kembali kampanye tekanan maksimum terhadap Iran, yang sebelumnya sempat dihentikan.

Dengan dilantiknya Marco Rubio, kebijakan luar negeri Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump diperkirakan akan tetap didominasi oleh pendekatan keras terhadap negara-negara yang dianggap sebagai ancaman. Langkah ini dipandang oleh sebagian pihak sebagai upaya untuk memperkuat posisi AS di kancah internasional.

Rubio sendiri menghadapi tugas berat untuk menangani berbagai krisis global, mulai dari ketegangan di Timur Tengah hingga konflik Rusia-Ukraina. Sebagai menteri luar negeri, ia diharapkan mampu membawa solusi diplomatik yang tidak hanya memperkuat kepentingan nasional Amerika, tetapi juga memberikan stabilitas di kawasan-kawasan yang tengah dilanda konflik.