22 April 2025

Terlintas.com

Info Seputar Fakta Baru

Pembangunan Tol Layang di Balikpapan untuk Mendukung Transportasi Ibu Kota Baru

Pembangunan Tol Layang di Balikpapan

Sumber: antaranews.com

Terlintas – Pemerintah pusat tengah merencanakan pembangunan jalan bebas hambatan dengan konsep jalan layang sepanjang lima kilometer di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek ini dirancang untuk memperlancar transportasi menuju Kota Nusantara, ibu kota Indonesia yang baru, yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Tol ini akan menjadi salah satu infrastruktur utama yang mendukung konektivitas dari Balikpapan ke ibu kota yang sedang dibangun.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Hendro Satrio Kamaluddin, menjelaskan bahwa tol layang ini akan dibangun di atas jalan yang sudah ada di Kota Balikpapan. Hal ini memungkinkan kendaraan untuk melaju di atas kota tanpa mengganggu jalur kendaraan lainnya. Tol tersebut akan menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan dengan ibu kota Indonesia. Proyek ini juga akan terintegrasi dengan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) yang sudah ada.

Pembangunan jalan tol layang ini akan dimulai dengan tahap lelang pada Februari 2025, yang diperkirakan berlangsung selama tiga bulan. Pekerjaan konstruksi dijadwalkan selesai pada tahun 2027. Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,9 triliun untuk proyek ini yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), menggunakan skema tahun jamak.

Menurut Hendro, jalan tol layang ini akan terdiri dari tiga lajur dan dua jalur dengan lebar setiap lajur mencapai 3,75 meter, sehingga total lebar jalan menjadi sekitar 12 meter. Dengan lebar jalan yang memadai, tol ini akan mampu menampung volume lalu lintas yang tinggi, sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di kota Balikpapan, terutama di sekitar kawasan yang terhubung langsung dengan ibu kota baru.

Gerbang tol layang ini akan berada di persimpangan Jalan Syarifuddin Yoes, yang akan menghubungkan tol ini dengan Tol Balsam. Kemudian, tol ini akan terhubung dengan jalan bebas hambatan Seksi 3A yang menghubungkan Karang Joang hingga Kaltim Kariangau Terminal (KKT), yang juga akan dihubungkan dengan Jembatan Pulau Balang. Jembatan Pulau Balang sendiri diharapkan dapat mendukung pergerakan transportasi di wilayah tersebut, yang akan menjadi akses vital menuju ibu kota baru.

Selain pembangunan tol layang, proyek ini juga meliputi pembangunan jembatan penting lainnya, seperti Jembatan Sungai Wain dan jembatan satwa liar di kilometer 8-10 Seksi 3B. Pembangunan Seksi 3A tahap kedua ini ditargetkan selesai pada tahun 2026. Kedua jembatan ini akan membantu menjaga kelancaran transportasi sekaligus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan memberikan jalur aman bagi satwa liar.

Proyek tol layang ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur di Kalimantan Timur, khususnya dalam mendukung rencana pemindahan ibu kota Indonesia. Dengan keberadaan tol ini, diharapkan akan tercipta konektivitas yang lebih baik antara Balikpapan dan ibu kota baru, serta meningkatkan mobilitas barang dan orang di wilayah tersebut. Infrastruktur yang lebih baik ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan wilayah Kalimantan Timur secara keseluruhan.

Pembangunan jalan tol layang ini tentu menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi pemerintah untuk membangun ibu kota baru yang modern dan terhubung dengan baik. Setelah rampung, proyek ini akan menjadi salah satu bagian integral dalam mendukung mobilitas dan pertumbuhan ibu kota yang baru.