Terlintas – Faidah Lukman, yang menjabat sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Datokarama Palu, mengungkapkan pentingnya memberikan perlindungan kepada anak-anak agar mereka dapat tumbuh sehat dan bebas dari penyakit menular, termasuk Tuberkulosis (TBC). Ia menekankan bahwa anak-anak, meskipun memiliki perbedaan fisik dan pola pikir dibandingkan dengan orang dewasa, tetap berhak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dalam kondisi yang sehat. Salah satu hak mendasar mereka adalah bebas dari penyakit seperti TBC, yang dapat memengaruhi kesejahteraan dan perkembangan mereka.
Faidah Lukman menjelaskan bahwa orang tua yang bertanggung jawab dalam pengasuhan anak harus lebih peka terhadap potensi ancaman penyakit menular, seperti TBC. Untuk itu, pengetahuan mengenai bahaya TBC dan langkah-langkah pencegahannya menjadi sangat penting. Ia menekankan bahwa untuk melindungi anak-anak dari bahaya penyakit ini, dibutuhkan gerakan bersama dari berbagai sektor yang berperan dalam masyarakat. Melalui kerja sama lintas sektor, diharapkan tercipta daya tangkal yang kuat dalam mencegah penyebaran penyakit TBC pada anak-anak.
Penyuluhan pencegahan TBC yang diselenggarakan oleh DWP UIN Datokarama ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai cara-cara pencegahan yang efektif. TBC sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi bisa juga menyerang organ tubuh lainnya seperti otak, kulit, tulang, dan kelenjar getah bening. Penyebaran bakteri ini terjadi ketika bakteri yang ada di paru-paru masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Masalah TBC masih menjadi perhatian serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia, yang termasuk salah satu negara dengan angka kasus TBC tertinggi di dunia. Menurut laporan Global TB Report 2023, Indonesia berada di urutan kedua dengan beban kasus TBC terbanyak setelah India, disusul oleh China. Diperkirakan terdapat sekitar 1.060.000 kasus TBC di Indonesia setiap tahun, dengan 134.000 kematian akibat penyakit ini. Setiap jam, 17 orang dilaporkan meninggal karena TBC.
Sebagai salah satu lembaga yang peduli terhadap isu kesehatan ini, DWP UIN Datokarama berkomitmen untuk memberikan perhatian dan berperan dalam upaya pencegahan TBC. Penyuluhan yang diadakan di Gedung Rektorat UIN Datokarama ini bertemakan “Anak Bebas TBC Generasi Kuat” dan difokuskan kepada pengurus DWP UIN Datokarama. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para pengurus mengenai pentingnya pencegahan TBC demi memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan bebas dari penyakit tersebut.
Faidah Lukman juga menambahkan bahwa penyuluhan ini adalah kontribusi nyata DWP UIN Datokarama dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Di dalam kegiatan ini, DWP UIN Datokarama tidak hanya memberikan edukasi tentang bahaya TBC, tetapi juga mengingatkan bahwa anak-anak memiliki hak untuk hidup sehat dan memperoleh perlindungan dari penyakit menular. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan terbentuk pemahaman yang lebih luas mengenai pentingnya menjaga kesehatan anak agar mereka dapat mencapai potensi terbaik mereka tanpa terhambat oleh penyakit.
Dengan penyuluhan ini, DWP UIN Datokarama berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam membantu pemenuhan hak-hak anak, khususnya dalam hal kesehatan dan perlindungan terhadap penyakit menular. Faidah Lukman menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, dengan memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan terlindung dari penyakit.
More Stories
Donald Trump Dilantik Kembali Sebagai Presiden AS ke-47, Janjikan Perubahan Besar untuk Masa Depannya
KickFlip Resmi Debut dengan Album Perdana dan Video Musik “Mama Said”
Rans Simba Bogor Pecahkan Rekor dengan Kemenangan di Dewa United Arena